Kamis, 17 Desember 2015

Kicaumania Cup IX Momen Tepat Kaderisasi dan Reorganisasi KM


JAKARTA (KM) - Komunitas burung terbesar yang tergabung dalam www.kicaumania.or.id (KM) akan mengadakan hajatan besar tahunannya, yakni Kicaumania Cup IX 2015 di Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Minggu 27 Desember 2015. Event nasional penutup tahun 2015 ini mengambil tema “Silaturahmi Akbar www.kicaumania.or.id” dengan visi misi kaderisasi, regenerasi dan reorganisasi.

"Kali ini sengaja mengambil tema silaturahmi akbar alasannya ingin memperkuat kembali organisasi KM dan menyatukan kembali para senior atau banisepuh yang menjadi panutan kami generasi baru yang sudah mulai tercerai berai. Selain itu tentu saja untuk mendorong kicaumania khususnya member KM se-Indonesia menjadi guyup rukun,” ujar Ketua Panitia Kicaumania Cup IX, Andy Han.

Andy Han mengatakan, di akhir kepengurusan KM periode 2013-2015 ini merupakan momen yang tepat untuk memperkuat organisasi dengan memberikan kaderisasi generasi baru agar tidak terlalu terobsesi dengan acara lomba burung berkicau saja, melainkan menggencarkan kembali program-program lainnya seperti konservasi atau program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk kicaumania.

“Seperti yang dicita-citakan para founder KM dulu, bahwa organisasi ini jangan dijadikan hanya soal burung melulu. Sebisa mungkin organisasi ini turut bermanfaat bagi masyarakat umumnya dan kicaumania khususnya. Dan tentu saja harus terus menjadi organisasi yang mampu turut mengontrol kelestarian alam mengingat lomba burung berkicau semakin pesat,” jelas Andy Han.

Kicaumania Cup IX sengaja digelar di Taman Wiladatika, Cibubur karena tempat rekreasi ini sudah sangat familiar bagi kicaumania dan sudah menjadi barometer lomba burung berkicau tingkat nasional. Selain tempatnya strategis dan parkir luas, juga terdapat penginapan-penginapan yang bisa digunakan peserta lomba yang datang dari luar kota.

“Kita sudah persiapkan untuk hal ini di seputar lokasi lomba, silakan hubungi Om Bayu Pangeran untuk urusan hotel dan tempat penginapan dengan nomor HP 082114301570, Kalau untuk pemesanan tiket lomba bisa SMS ke Mbak Dian Fitri di nomor 085778069290," ujar Andy Han.

Ketua Pelaksana Kicaumania Cup IX, Giri Prakosa menambahkan, dengan diadakan di tempat rekreasi ini, diharapkan kicaumania tidak segan lagi untuk membawa serta keluarganya ke arena lomba KM. Karena di saat kicaumania sibuk dengan momongannya, keluarga bisa berjalan-jalan di area rekreasi yang terdapat fasilitas yang sangat cocok untuk berlibur keluarga.

“Event lomba rata-rata diadakan di hari Sabtu dan Minggu yang seharusnya menjadi momen liburan keluarga. Akan terkesan egois bila kicaumania sibuk berlomba sehingga mengabaikan hak keluarganya untuk bersama-sama di hari libur,” ujar Giri.

Dengan adanya Kicaumania Cup IX yang diadakan di tempat wisata, maka diharapkan event lomba burung benar-benar menjadi destinasi wisata hiburan bagi masyarakat luas. “Kicaumania asik nggantang, keluarga asik rekreasi,” kelakarnya.

Giri menjelaskan, dalam Kicaumania Cup IX ini akan dibuka 28 kelas dan 2 kelas Best of The Best. Tiket termahal kelas Murai Batu dan Lovebird dengan harga tiket Rp 350 ribu dengan hadiah Rp 7,5 juta dengan bonus juara I Rp 1,5 juta. Sementara tiket termurah dibanderol Rp 50 ribu dengan bonus juara I Rp 200 ribu.

Tidak muluk-muluk, panitia hanya menargetkan acara ini diikuti 1.000 peserta saja. Namun sangat diharapkan kicaumania yang hadir ribuan sesuai dengan tujuan utama yakni silaturahmi akbar. Seperti event-event KM sebelumnya yang selalu dihadiri tak kurang dari 3.000 pengunjung.

“Tidak seperti event-event lomba nasional dewasa ini, kita sengaja membuka tiket termahal Rp 350 ribu agar seluruh lapisan akar rumput kicaumania bisa mengikutinya. Dan tujuan utama kami yang pertama memperkuat organisasi, kedua mempererat silaturahmi. Sementara ramainya peserta mungkin menjadi tujuan yang kesepuluh, dan ini sudah kami sepakati,” paparnya.




Sangkar Bebas, Juri Independen

Kicaumania Cup IX menggunakan sangkar bebas dan juri independen pilihan, dimana KM dalam memilih juri adalah yang mempunyai reputasi bagus, dan juri dipilih secara random atau diacak tempatnya agar dihasilkan lomba yang mendekati fair play.

“Juri kami ambil dari berbagai daerah di pulau Jawa yakni Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Juri-juri ini telah kami amati track record-nya cukup lama. Dan kenapa sangkar bebas? Karena ini dunia hobi, kita tidak ingin mengekang penghobi dengan peraturan yang tujuannya untuk mengeruk keuntungan lainnya,” ungkap Giri.

Terkait sistem penjurian, bagi KM, semua sama bagusnya karena sudah tersistem. Menurut penilaian KM, semua sistem penjurian lomba burung pasti dibuat dengan cermat, teliti, dan yang terbaik. Kalaupun terjadi kecurangan-kecurangan saat penilaian, adalah ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.

“KM adalah organisasi netral, kami bersahabat dengan pihak mana pun. Tidak menutup kemungkinan kami akan menggunakan juri-juri dari BnR, Ronggolawe, PBI, atau Silobur di event-event berikutnya. Karena kami netral, kami bisa bekerjasama dengan siapa saja,” pungkasnya.



Maksimal 60 Gantangan, Lovebird 40 Gantangan

Seperti diketahui, akhir-akhir ini pelomba kerap protes. Karena itu Kicaumania Cup IX akan menerapkan strategi tersendiri untuk menekan protes. Menurut Giri, protes dewasa ini ini disebabkan kepercayaan peserta terhadap juri yang mulai berkurang, atau oleh emosional para pelomba yang ingin menang tanpa melihat burung lainnya.

“Di lomba KM, seperti kita telah sebut sebelumnya, juri dipilih secara acak dari berbagai kota atau bahkan provinsi agar dihasilkan yang mendekati fair play. Peserta juga akan dilibatkan dalam pengawasan lomba dengan menjadi sukarelawan mendampingi juri-juri kami,” ujar Andy Han.

Di dalam penjurian, juri dilarang berkomunikasi, boleh berkomunikasi hanya dengan Korlap atau IP apabila ragu untuk memastikan, atas sepengetahuan Pengawas KM.

Jumlah gantangan juga dibatasi maksimal 60 gantangan, dan khusus kelas Lovebird maksimal 40 gantangan. Pembatasan jumlah gantangan ini sengaja dilakukan untuk memaksimalkan penilaian juri dengan mengurangi beban pemantauan jumlah burung.

“Strategi ini sudah kami lakukan saat event Kicaumania Jatim Cup dan terbukti sukses, penonton tertib dan lomba berjalan dengan lancar tanpa adanya protes dari peserta karena peserta bisa mengawasi kinerja panitia dan juri lebih dekat,” jelasnya.

Dengan inovasi-inovasi yang dilakukan KM, kicaumania wajib mengikuti event ini karena event KM ini diadakan setahun sekali. KM mengadakan lomba sangat ketat, atau boleh dikatakan ribet di internal pengurus untuk mengambil keputusan karena lomba ini milik bersama, bukan individu-individu yang berambisi dalam lomba burung berkicau.


“Kami berusaha yang sebaik-baiknya, ini agar kicaumania puas. KM mengadakan lomba berorientasi hobi semata agar para kicaumania bertatap muka baik yang belum kenal ataupun kenal hanya di dunia maya, sehingga dengan adanya lomba kita bisa bertemu karena satu hobi,” tutup Andy Han.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar